Jumat, 12 April 2013

cara membuat sabun mandi padat


Cara Membuat Sabun Mandi Padat Natural
By jasa utama, December 8, 2012, In Tips
Home » Tips » Cara Membuat Sabun Mandi Padat Natural
·    700 ml air suling
·    270 alkali (kaustik soda)
·    1.125 ml cangkir minyak zaitun
·    500 ml minyak kelapa
·    500 ml minyak biji anggur
·    10 ml minyak kayu manis atau minyak esensial lainnya
·    2 termometer
·    Cetakan sabun
·    Kertas lilin
·    Kertas Cokelat
·    2 gelas ukur
·    Panci baja stainless steel
·    Mangkuk stainless steel pencampuran
·    Sumpit
·    Plastik spatula
·    Kacamata keselamatan kerja
·    Mixer atau kocokan
·    Plastik bening pembungkus
·    Handuk
·    Pisau
·    Sarung tangan karet
Sedotwcjakarta.net. Membuat sabun sendiri sebenarnya tidaklah terlalu rumit, bahkan banyak sekali sabun – sabundipasaran yang bentuknya unik dan lucu dibuat dari rumahan. Dan dari sekian orang yang membuat sabun sendiri untuk dipasarkan mereka bisa memperoleh omset jutaan perbulan. Sabun mandi ini bisa menjadi peluang bisnis yang sangat menggiurkan bagi siapapun yang tertarik untuk mengelutinya.
Cara Membuat Sabun Mandi Padat Natural
Jikalau anda mengetahui bahan dan bagaimana cara membuat sabun mandi padat yang sehat tanpa bahan kimia berbahaya, apakah anda ingin mencobanya sendiri untuk membuatnya ? Jika iya dan anda penasaran untuk tahu lebih jauh bagaimana proses membuat sabun natural ini, silakan simak penjelasan dibawah.
Cara Membuat Sabun Mandi Padat Natural
Langkah 1
Jajarkan cetakan dan lapisi dengan kertas lilin. Ini akan menjadi cetakan sabun Anda ketika sudah siap untuk dituangkan.
Cara Membuat Sabun Mandi Padat Natural
Langkah 2
Campur minyak, minyak zaitun kelapa dan minyak biji anggur dalam panci besar dan lembut panas mereka di atas kompor, sampai mereka mencapai 110 derajat F. Berhati-hatilah untuk tidak membakar minyak. Gunakan satu termometer untuk memeriksa suhu, memastikan itu tidak mencapai lebih dari 10 derajat lebih tinggi dari yang Anda butuhkan.
Langkah 3
Pakai kacamata pelindung. Tuangkan air suhu ruang ke dalam gelas ukur kaca. Sementara terus di aduk dengan sumpit, perlahan-lahan tambahkan larutan alkali, berhati-hati untuk tidak menghirup asap. Reaksi kimia yang terjadi akan menyebabkan campuran ini menjadi panas sangat cepat. Gunakan termometer lainnya, dan periksa suhu campuran tepat di tengah cangkir. Perhatikan termometer campuran alkali ini dan biarkan mendinginkan hingga suhunya sama dengan campuran minyak yaitu 110 derajat.
Cara Membuat Sabun Mandi Padat Natural
Langkah 4
Tuang campuran minyak panas ke dalam mangkuk besar menggunakan spatula agar campuran ini dapat keluar dari panci dengan mudah. Ketika kedua campuran (minyak dan alkali) berada pada suhu yang sama persis, tuangkan campuran alkali perlahan ke dalam campuran minyak, aduk cepat terus menerus. Saat mengaduk berhati – hatilah jangan sampai mengenai anda terutama mata.
Cara Membuat Sabun Mandi Padat Natural
Langkah 5
Ketika bahan sabun telah mencapai trace, dimana bila anda menekan permukaan sabun ini dengan sendok maka akan membekas dipermukaannya, segera hentikan pengadukan. Ini tandanya sabun telah jadi dan proses pengadukan yang benar akan mempercepat bahan sabun mencapai trace.
Cara Membuat Sabun Mandi Padat Natural
Langkah 6
Tambahkan minyak esensial Anda sendiri, seperti minyak kayu manis. Jangan menggunakan parfum, ekstrak atau wewangian sintetis, karena mengandung alkohol, yang akan mempengaruhi proses pembuatan sabun.
Langkah 7
Tuangkan campuran sabun ke dalam cetakan, dan menutupi bagian atas dengan sepotong bungkus plastik bening. Bungkus cetakan dengan handuk berat selama 24 jam untuk menjaga panas di dalamnya dan mendorong terbuatnya reaksi kimia sabun padat natural ini.
Cara Membuat Sabun Mandi Padat Natural
Langkah 8
Pakai sarung tangan karet, ambil sabun dari cetakan, dan potong batang sabun padat ini sesuai ukuran yang Anda inginkan. Tempatkan batang sabun di atas kertas cokelat dan simpan di tempat yang dingin di mana mereka tidak akan terganggu selama satu bulan. Setelah satu bulan berakhir, sabun siap untuk dipakai..
Cara Membuat Sabun Mandi Padat Natural
Terima kasih telah menyimak postingan kami, Cara Membuat Sabun Mandi Padat Natural
Semoga dapat memberi anda manfaat..
Cara Membuat Sabun

http://1.bp.blogspot.com/-5rS0vSNeyu4/T1SpCG4mYZI/AAAAAAAABBk/c0fxT30_htY/s1600/body-scrub.jpg

Sabun merupakan hasil produk dari trigliserida dan NaOH yang mempunyai produk samping berupa gliserol. trigliserida merupakan ester dari gliserol dan tiga asam lemak

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqxmzNFYd4lmBreAvwDKKHk4K3yuFENB31sugoJo_2Rl7zr-HocI-z-msVVuuYwZeRqoU08zUyllty-2wU8vUBE8MncsOVBU0o0F_kBRY-2dUHnMIPZZ28EHCslOGMY84bQOCJVuxSpOdE/s320/GlycerolTrigly.gif
cara mendapatkan trigliserida adalah minyak dari tumbuhan atau hewan yang merupakan penyusun utamanya.cara pembuatan sabun adalah mencampurkan trigliserida dengan NaOH.reaksinya dinamakan reaksi penyabunan (saponifikasi)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyy91jbEAK30WVDAhtpgEMv_tTvbudrtZya9QJS0dfU6t2vdHnUROfm-WtOPrQ5llhmzX2NDwr5Fn7zDH_T2O1POf8uKdhvEqnbZuyBte-QeeaYkQXjf1NH_77Qi1clTwS09YK7Abysqv4/s400/penyabunan.gif

beberapa cara pembuatan sabun:
1. proses dingin
    pembuatan sabun dilakukan pada suhu biasa.pada proses ini reaksi penyabunan berjalan lambat.dan gliserol tidak dapat dipisahkan
2.proses panas
   minyak terlebih dahulu dipanaskan hingga suhu 90 derajat celsius baru ditambahkan NaOH.pada  proses   ini reaksi berjalan cepat.tetapi pada proses ini gliserol tidak dapat dipisahkan
3.proses pendidihan
   pada proses ini NaOH dan minyak dipanaskan bersama-sama. kemudian ditambahkan larutan garam misal NaCI untuk memisahkan gliserol

Bahan-bahan lain yang digunakan dalam pembuatan sabun:
1.            Parfum
2.            Zat pewarna
3.            Zat aktif misal gel lidah buaya
*Membuat Sabun Padat Sederhana

Saya sendiri telah membuat sabun dengan menggunakan proses dingin. Berikut ini bahan-bahan yang digunakan :
#50 gram Minyak Goreng
#24 gram Minyak Kelapa
#20 gram Minyak Jagung
#42 ml NaOH 30 %
#Pewangi dan Pewarna

Pada pembuatan sabun sederhana ini saya mengerjakan pada suhu ruang dan menghasilkan sabun sebanyak 100 gram, jika anda menginginkan hasil yang lebih banyak anda bisa menggandakan komposisi di atas sesuai dengan keinginan anda
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5NxUDixgXCcCveVZwc_oCNsFL7MCWFY3KKNCBjmqirpTamVI0wlrmxOIlGdRTcdJwlLuzNAyTaGLtcFyKL7Axy-HluPIAtR-v6QFxLvp-YyEgl48z1JW5PFwbM92M-HE1C5Tw5ux6aOlh/s400/Foto0502.jpg

Pertama Semua Bahan-bahan disiapkan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikeYd5-KGW6agPCrO1MoDpmqw0jVURlJC6WarfOm6IbqlR419vmnHghqqzd0zPW9z99wctwicuLOnQj2KLSYoXB53UNKRHjlCnPOwXTv2pAoQuAn0QOiSUYG7kXDrthHkzRcHlt7GtEX9D/s400/Foto0504.jpg

NaOH atau Soda api ditimbang dan dibuat larutan 30 % NaOH sebanyak 42 ml

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgng69BdPcGdco8x5bpedvDRnVQN6w5MFJ1KZT9kbsUqxso_7pvE6dvW0rVS1ueWLlORmKAB3U-m9EtMswPe6x2R6NRZBS3OzFQCj__uIV1I1IAYaMiEJz7-GgX65IjLMv2bWnAKE7_JUew/s400/Foto0503.jpg

Setelah itu minyak dan larutan NaOH dicampurkan dan diaduk dengan menggunakan Stirrer sampai pada kondisi trace dimana sabun mengental setelah kondisi trace maka pengadukan akan dihentikan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitWzHZsw0-1-hJhQmCYKXHkqc7GIRSp73lmb5y3hImCK4O0iuWb5QSLXatkE-VcM5UTdsGX0ZyhZeq8NZcq6c_bC_b_eEdwlOycYqE7V_VQayReetiUkTs0_8Glt8Sz8cWd_eK3HKF9s67/s320/Foto0505.jpg

Setelah itu sabun dicetak sesuai dengan keinginan

*Membuat Sabun Transparan

 Untuk membuat sabun transparan bahan-bahannya adalah sebagai berikut :

Komponen
% W/W
Fungsi
Asam Stearat
7
Pengeras sabun
VCO ( Virgin Coconut Oil)
20
Pembuatan stok sabun
Larutan NaOH 30%
20,3
Menyabunkan lemak
Gliserin
7
Pelarut, Transparent agent, humektan
Ethanol
15
Pelarut, Transparent agent
Sukrosa
11
Transparent agent, humektan
Cocoamide DEA
1
Surfaktan
NaCl
0,2
Elektrolit

No.
Bahan Sintesis
Jumlah (gram)
1.
Asam Stearat
7,3
2.
VCO
20,9
3.
Larutan NaOH 30%
21,2
4.
Gliserin
9,4
5.
Ethanol
15,7
6.
Sukrosa
11,5
7.
TEA
1,0
8.
NaCl
0,21
9.
Gel Lidah Buaya
5
10.
Minyak Lemon
7,7
Jumlah
100

A.       METODE SINTESIS
             I.Pengambilan Gel Lidah Buaya
1.    Sebanyak 500 gram daun lidah buaya di cuci dengan air.
2.    Dikupas dan diambil gel lidah buaya hinga didapatkan gel dan seratnya.
3.    Gel dan dan serat tadi dihancurkan hingga halus.
4.    Selama proses penghancuran ditambahkan 0,4 gram Asam sitrat 0,1% dan 0,4 gram Natrium benzoate 0,1%.
5.    Disaring hingga didapatkan gel lidah buaya murni.
6.    Gel murni dipanaskan pada suhu 70-800C selama 3-5 menit.

            II.Proses Pembuatan Sabun Trasparan
1.      Sebanyak 7,3 gram Asam stearat dicampurkan ke dalam 20,9 gram VCO.
2.      Dipanaskan pada suhu 700C kemudian diaduk hingga homogen.
3.   Ditambahkan 21,2 gram larutan NaOH 30% kemudian diaduk hingga penyabunan sempurna.
4.      Ditambahkan 9,4 gram gliserin, 15,7 gram etanol, 11,5 gram sukrosa, 1 gram TEA, 0,21 gram NaCl diaduk hingga terbentuk sabun transparan.
5.      Suhu larutan diturunkan hingga 550C kemudian ditambahkan 5 gram gel lidah buaya dan 7 gram minyak lemon.
6.      Diaduk hingga homogen dan dicetak.

Bahan Pembuatan Sabun

by Saepul Rohman on 01/07/09 at 9:05 am | 39 Comments | |
Stamped-Soap-BarsSabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran antara senyawa alkali dan lemak/minyak.
Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.
Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan sebagai berikut:
Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :
C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH -> C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR
Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual. Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.
Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun yang lebih keras daripada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun.

Bahan Baku: Minyak/Lemak

Minyak/lemak merupakan senyawa lipid yang memiliki struktur berupa ester dari gliserol. Pada proses pembuatan sabun, jenis minyak atau lemak yang digunakan adalah minyak nabati atau lemak hewan. Perbedaan antara minyak dan lemak adalah wujud keduanya dalam keadaan ruang. Minyak akan berwujud cair pada temperatur ruang (± 28°C), sedangkan lemak akan berwujud padat.
Minyak tumbuhan maupun lemak hewan merupakan senyawa trigliserida. Trigliserida yang umum digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun memiliki asam lemak dengan panjang rantai karbon antara 12 sampai 18. Asam lemak dengan panjang rantai karbon kurang dari 12 akan menimbulkan iritasi pada kulit, sedangkan rantai karbon lebih dari 18 akan membuat sabun menjadi keras dan sulit terlarut dalam air. Kandungan asam lemak tak jenuh, seperti oleat, linoleat, dan linolenat yang terlalu banyak akan menyebabkan sabun mudah teroksidasi pada keadaan atmosferik sehingga sabun menjadi tengik. Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap sehingga titik lelehnya lebih rendah daripada asam lemak jenuh yang tak memiliki ikatan rangkap, sehingga sabun yang dihasilkan juga akan lebih lembek dan mudah meleleh pada temperatur tinggi.

Jenis-jenis Minyak atau Lemak

Jumlah minyak atau lemak yang digunakan dalam proses pembuatan sabun harus dibatasi karena berbagai alasan, seperti : kelayakan ekonomi, spesifikasi produk (sabun tidak mudah teroksidasi, mudah berbusa, dan mudah larut), dan lain-lain. Beberapa jenis minyak atau lemak yang biasa dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya :
1.        Tallow. Tallow adalah lemak sapi atau domba yang dihasilkan oleh industri pengolahan daging sebagai hasil samping. Kualitas dari tallow ditentukan dari warna, titer (temperatur solidifikasi dari asam lemak), kandungan FFA, bilangan saponifikasi, dan bilangan iodin. Tallow dengan kualitas baik biasanya digunakan dalam pembuatan sabun mandi dan tallow dengan kualitas rendah digunakan dalam pembuatan sabun cuci. Oleat dan stearat adalah asam lemak yang paling banyak terdapat dalam tallow. Jumlah FFA dari tallow berkisar antara 0,75-7,0 %. Titer pada tallow umumnya di atas 40°C. Tallow dengan titer di bawah 40°C dikenal dengan nama grease.
2.       Lard. Lard merupakan minyak babi yang masih banyak mengandung asam lemak tak jenuh seperti oleat (60 ~ 65%) dan asam lemak jenuh seperti stearat (35 ~ 40%). Jika digunakan sebagai pengganti tallow, lard harus dihidrogenasi parsial terlebih dahulu untuk mengurangi ketidakjenuhannya. Sabun yang dihasilkan dari lard berwarna putih dan mudah berbusa.
3.       Palm Oil (minyak kelapa sawit). Minyak kelapa sawit umumnya digunakan sebagai pengganti tallow. Minyak kelapa sawit dapat diperoleh dari pemasakan buah kelapa sawit. Minyak kelapa sawit berwarna jingga kemerahan karena adanya kandungan zat warna karotenoid sehingga jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun harus dipucatkan terlebih dahulu. Sabun yang terbuat dari 100% minyak kelapa sawit akan bersifat keras dan sulit berbusa. Maka dari itu, jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun, minyak kelapa sawit harus dicampur dengan bahan lainnya.
4.       Coconut Oil (minyak kelapa). Minyak kelapa merupakan minyak nabati yang sering digunakan dalam industri pembuatan sabun. Minyak kelapa berwarna kuning pucat dan diperoleh melalui ekstraksi daging buah yang dikeringkan (kopra). Minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak jenuh yang tinggi, terutama asam laurat, sehingga minyak kelapa tahan terhadap oksidasi yang menimbulkan bau tengik. Minyak kelapa juga memiliki kandungan asam lemak kaproat, kaprilat, dan kaprat.
5.        Palm Kernel Oil (minyak inti kelapa sawit). Minyak inti kelapa sawit diperoleh dari biji kelapa sawit. Minyak inti sawit memiliki kandungan asam lemak yang mirip dengan minyak kelapa sehingga dapat digunakan sebagai pengganti minyak kelapa. Minyak inti sawit memiliki kandungan asam lemak tak jenuh lebih tinggi dan asam lemak rantai pendek lebih rendah daripada minyak kelapa.
6.       Palm Oil Stearine (minyak sawit stearin). Minyak sawit stearin adalah minyak yang dihasilkan dari ekstraksi asam-asam lemak dari minyak sawit dengan pelarut aseton dan heksana. Kandungan asam lemak terbesar dalam minyak ini adalah stearin.
7.        Marine Oil. Marine oil berasal dari mamalia laut (paus) dan ikan laut. Marine oil memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang cukup tinggi, sehingga harus dihidrogenasi parsial terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan baku.
8.       Castor Oil (minyak jarak). Minyak ini berasal dari biji pohon jarak dan digunakan untuk membuat sabun transparan.
9.       Olive oil (minyak zaitun). Minyak zaitun berasal dari ekstraksi buah zaitun. Minyak zaitun dengan kualitas tinggi memiliki warna kekuningan. Sabun yang berasal dari minyak zaitun memiliki sifat yang keras tapi lembut bagi kulit.
10.     Campuran minyak dan lemak. Industri pembuat sabun umumnya membuat sabun yang berasal dari campuran minyak dan lemak yang berbeda. Minyak kelapa sering dicampur dengan tallow karena memiliki sifat yang saling melengkapi. Minyak kelapa memiliki kandungan asam laurat dan miristat yang tinggi dan dapat membuat sabun mudah larut dan berbusa. Kandungan stearat dan dan palmitat yang tinggi dari tallow akan memperkeras struktur sabun.

Bahan Baku: Alkali

Jenis alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi adalah NaOH, KOH, Na2CO3, NH4OH, dan ethanolamines. NaOH, atau yang biasa dikenal dengan soda kaustik dalam industri sabun, merupakan alkali yang paling banyak digunakan dalam pembuatan sabun keras. KOH banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair karena sifatnya yang mudah larut dalam air. Na2CO3 (abu soda/natrium karbonat) merupakan alkali yang murah dan dapat menyabunkan asam lemak, tetapi tidak dapat menyabunkan trigliserida (minyak atau lemak).
Ethanolamines merupakan golongan senyawa amin alkohol. Senyawa tersebut dapat digunakan untuk membuat sabun dari asam lemak. Sabun yang dihasilkan sangat mudah larut dalam air, mudah berbusa, dan mampu menurunkan kesadahan air. Sabun yang terbuat dari ethanolamines dan minyak kelapa menunjukkan sifat mudah berbusa tetapi sabun tersebut lebih umum digunakan sebagai sabun industri dan deterjen, bukan sebagai sabun rumah tangga. Pencampuran alkali yang berbeda sering dilakukan oleh industri sabun dengan tujuan untuk mendapatkan sabun dengan keunggulan tertentu.

Bahan Pendukung

Bahan baku pendukung digunakan untuk membantu proses penyempurnaan sabun hasil saponifikasi (pegendapan sabun dan pengambilan gliserin) sampai sabun menjadi produk yang siap dipasarkan. Bahan-bahan tersebut adalah NaCl (garam) dan bahan-bahan aditif.
1.        NaCl. NaCl merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan sabun. Kandungan NaCl pada produk akhir sangat kecil karena kandungan NaCl yang terlalu tinggi di dalam sabun dapat memperkeras struktur sabun. NaCl yang digunakan umumnya berbentuk air garam (brine) atau padatan (kristal). NaCl digunakan untuk memisahkan produk sabun dan gliserin. Gliserin tidak mengalami pengendapan dalam brine karena kelarutannya yang tinggi, sedangkan sabun akan mengendap. NaCl harus bebas dari besi, kalsium, dan magnesium agar diperoleh sabun yang berkualitas.
2.       Bahan aditif. Bahan aditif merupakan bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam sabun yang bertujuan untuk mempertinggi kualitas produk sabun sehingga menarik konsumen. Bahan-bahan aditif tersebut antara lain : Builders, Fillers inert, Anti oksidan, Pewarna,dan parfum.

1 komentar:

  1. Min, ini nanti sabunnya hasil nya wrna pekat atau transparan? Kalau pekat, gimana cara buat supaya transparan?
    Jasa Website

    BalasHapus